Tulisan ini, entah sajak ataukah cuma sekedar ocehan seperti judulnya, saya publish di facebook pada tanggal 9 September 2009. Saya sendiri tidak tahu kenapa seorang anak 14 tahun bisa-bisanya menulis yang seperti ini hahaha. Sepertinya ada kekuatan tersendiri yang mendorong saya berpikir kreatif pada malam hari sehingga lahirlah tulisan ini. Hingga sekarang tulisan ini masih sering saya kenang karena saya sendiri bingung, “kok bisa ya?”
—
mereka tak pernah menegaskan kepadaku
apa arti mimpi
karena aku tak pernah bertanya
apakah arti sebuah bayang tanpa terjadi kenyataan
tak pernah ada yang mau
membuka kelopak mataku agar lensa-nya menerima cahaya
tak pernah ada yang mau
meniupkan kata-kata dengan pelan di telinga ku agar stapes-nya meneruskan getaran
getaran suara nan lembut, terasa hanya sebagai fatamorgana di siang hari
semuanya terus terjalin
hingga membuatku penat sendiri di hati
sengsara yang mengekang dari dini hingga kini
perasaan itu, tertiup angin bersama debu di jalanan kering pada musim kemarau
seiring dengan kau datang sebagai hujan yang membasahi jalanan itu
apa yang kau lakukan?
aku masih ingin ber-fatamorgana!
aku masih ingin tersenyum kecut menyadari kecilnya diri ini
tapi sekeras apapun aku menyeret suaraku
tapi sebesar apapun aku menampik langkahku
satu yang tak bisa ku pungkiri
sekarang kau ada di sini. bersamaku. menemaniku
đŸ™‚
[The perfect messed up bedroom – 22:48]